Pemerintah Kota Bandung tengah gencar melaksanakan program penanganan limbah terpadu yang bertujuan untuk menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat bagi warganya.
Fokus utama dari strategi ini adalah penerapan sistem 3R, yakni Reduce, Reuse, dan Recycle, yang menjadi tulang punggung dalam upaya pengurangan volume sampah yang berakhir di tempat pembuangan akhir.
Inisiatif Komprehensif Melalui Pendekatan 3R
Strategi pengolahan sampah yang digalakkan oleh otoritas Kota Kembang ini dirancang untuk mengubah paradigma pengelolaan limbah, dari sekadar membuang menjadi memanfaatkan secara maksimal.
Pemanfaatan sistem 3R diharapkan dapat memaksimalkan potensi daur ulang dan penggunaan kembali material, sehingga beban lingkungan dapat diminimalisir secara signifikan.
Keterlibatan Ribuan Rukun Warga Menggerakkan Ekosistem Pengolahan
Keberhasilan program penanganan limbah ini sangat bergantung pada partisipasi aktif masyarakat di tingkat paling dasar, yaitu komunitas Rukun Warga (RW).
Data menunjukkan bahwa sebanyak 1.597 RW kini telah diaktifkan perannya sebagai simpul atau pusat pengolahan limbah mandiri.
Pengaktifan ribuan RW ini bukan hanya sekadar angka, melainkan representasi dari komitmen kolektif warga untuk memastikan kebersihan lingkungan setempat dan mendukung kesehatan publik secara menyeluruh.
Sinergi Kewilayahan dan Dunia Usaha Menjamin Keberlanjutan
Untuk memastikan penanganan limbah berjalan optimal dan berkelanjutan, Pemerintah Kota Bandung tidak hanya mengandalkan inisiatif masyarakat.
Pendekatan yang diambil melibatkan kerja sama erat antara pihak kewilayahan—mulai dari tingkat kelurahan hingga kecamatan—dengan sektor dunia usaha atau korporasi.
Keterlibatan sektor bisnis dan administrasi regional ini diharapkan mampu memberikan dukungan teknologi, investasi, serta penyerapan hasil olahan, menjadikan sistem ini memiliki nilai ekonomi sirkular yang kuat dan berkesinambungan.
Sumber: detik.com (03/12/2025)
0Komentar
Jangan lupa kasih komentar yaaa :D