Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan PT Kereta Api Indonesia (KAI) secara resmi menandatangani kesepakatan kerja sama untuk mengoptimalkan layanan perkeretaapian. Salah satu inisiatif utamanya adalah peluncuran layanan kereta api baru bernama "Kilat Pajajaran" yang menargetkan waktu tempuh rute Stasiun Gambir, Jakarta, menuju Bandung hanya dalam 1,5 jam.
Penandatanganan kesepakatan ini dilakukan di Purwakarta pada 25 November 2025 oleh Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi dan Direktur Utama PT KAI Bobby Rasyidin, serta disaksikan oleh Wakil Menteri Perhubungan Suntana.
Layanan Penumpang Kilat Pajajaran
Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menyatakan bahwa kereta Kilat Pajajaran dirancang untuk memangkas waktu tempuh Jakarta-Bandung secara signifikan menjadi sekitar satu setengah jam. Layanan ini berpotensi menjadi alternatif bagi kereta cepat Whoosh, meskipun beroperasi di jalur konvensional yang juga melayani angkutan logistik. Selain rute utama, layanan ini direncanakan akan diperluas hingga ke Garut, Tasikmalaya, dan Banjar dengan estimasi waktu tempuh sekitar dua jam dari Bandung.
Fokus pada Logistik Pertanian
Selain angkutan penumpang, kerja sama ini juga meluncurkan layanan kargo bernama "Kereta Api Tani Mukti". Layanan ini difokuskan untuk mengangkut hasil pertanian dari sentra-sentra produksi di Jawa Barat ke pasar utama seperti Jakarta, Cirebon, dan Banjar. Menurut Dedi Mulyadi, inisiatif ini bertujuan untuk menekan biaya distribusi pangan yang selama ini terbebani oleh kendala logistik darat.
Pengembangan Jaringan dan Elektrifikasi
Dalam rencana jangka panjang, Pemprov Jabar dan PT KAI akan menghidupkan kembali jalur wisata "Jaka Lalana" yang mencakup rute Jakarta-Bogor-Sukabumi-Cianjur. Selain itu, percepatan proyek elektrifikasi jalur Padalarang-Cicalengka menjadi prioritas untuk mendukung mobilitas masyarakat di kawasan Bandung Raya.
Komitmen dan Tindak Lanjut
Direktur Utama PT KAI, Bobby Rasyidin, menyambut baik kerja sama ini dengan membentuk Joint Working Group. Tim gabungan tersebut akan bertugas menyusun kajian teknis dan rencana kerja bertahap. Rencana tersebut juga mencakup penataan kawasan Stasiun Bandung dan Kiaracondong. Gubernur Dedi Mulyadi menegaskan bahwa Pemprov Jabar bersama seluruh bupati dan wali kota berkomitmen penuh untuk mengembangkan jaringan perkeretaapian dan berharap dukungan pembiayaan dapat segera direalisasikan untuk mendorong dampak ekonomi yang strategis bagi wilayah tersebut.
Referensi:
Sumber artikel: www.qoo10.co.id (27/11/2025)

0Komentar
Jangan lupa kasih komentar yaaa :D