Bandung Sempat Memanas Saat Pesta Juara
Kericuhan terjadi di tengah euforia kemenangan Persib Bandung yang baru saja mencetak sejarah juara back to back Liga 1 musim 2024/2025. Bukan hanya kemeriahan, Jalan Otto Iskandar Dinata (Otista), Kota Bandung justru berubah jadi ajang saling hantam antarbobotoh pada Minggu malam, 25 Mei 2025.Melansir beritasatu.com (26/05/2025), konvoi yang awalnya penuh suka cita berubah jadi kisruh gara-gara saling bersinggungan antar kelompok bobotoh di jalan. Beberapa orang terluka dalam insiden ini, bahkan seorang pengendara motor yang sedang melintas ikut menjadi korban pemukulan di dekat pintu keluar Lapangan Tegalega.
Semula Meriah, Berujung Baku Hantam
Ribuan bobotoh turun ke jalan merayakan pesta juara Persib. Konvoi di Jalan Otista ini merupakan kelanjutan dari rangkaian perayaan sebelumnya di Gedung Sate dan Lapangan Tegalega. Dalam balutan warna biru, para suporter menyalakan flare dan menyanyikan chant-chant kebanggaan. Sayangnya, keceriaan itu tak bertahan lama. Di tengah padatnya massa, terjadi gesekan antarsesama bobotoh yang langsung berujung adu jotos. Kericuhan sempat mereda, namun kembali pecah tak jauh dari terminal. Seorang pengendara motor ikut jadi korban setelah terjebak di tengah kerumunan.Motor Rusak Parah, Begini Pengakuan Korban
"Tadi lagi lewat saja terus tiba-tiba langsung dipukul, enggak tahu itu lagi banyak orang," ujar Iwan Setiawan, pengendara motor yang menjadi korban pemukulan saat melintasi lokasi konvoi. Iwan beruntung bisa menyelamatkan diri, namun motornya mengalami kerusakan cukup parah akibat insiden tersebut. "Tadi orangnya yang dipukuli langsung kena badan, jatuh ke motor saya dan motor saya ikut terjatuh. Sekarang motor hancur, mudah-mudahan bisa menyala lagi," lanjutnya.Minim Pengamanan, Macet Mengular
Ironisnya, saat baku hantam berlangsung, tidak tampak satu pun aparat keamanan yang turun melerai keributan. Setelah suasana kembali tenang, konvoi tetap berlanjut dan membuat arus lalu lintas di sejumlah ruas jalan Kota Bandung macet parah hingga larut malam.Catatan Serius Buat Kedewasaan Suporter
Perayaan gelar juara seharusnya menjadi momen kebanggaan dan persatuan, bukan ajang saling pukul di antara sesama pendukung klub. Permasalahan kedewasaan suporter dalam bersikap di pertandingan masih menjadi hal yang butuh keseriusan untuk diperhatikan semua pihak terkait. Tanpa kedewasaan kolektif, euforia kemenangan bisa saja berubah menjadi kekacauan yang merugikan semua pihak. Sumber: beritasatu.com
0Komentar
Jangan lupa kasih komentar yaaa :D