Gfr6TUC7BUM9TSd5TfW0BSro
Light Dark
Warga Bandung Resah dengan Permasalahan Sampah, Wakil Wali Kota: Kami Bukan Superman

Warga Bandung Resah dengan Permasalahan Sampah, Wakil Wali Kota: Kami Bukan Superman

Daftar Isi
×

Sobat Unfold, permasalahan sampah di Kota Bandung masih menjadi perhatian utama warga. Timbunan sampah yang belum tertangani di berbagai titik membuat masyarakat mempertanyakan keseriusan pemerintah dalam mengatasi krisis ini.

Menanggapi keresahan tersebut, Wakil Wali Kota Bandung, Erwin, angkat bicara dan meminta publik untuk bersabar. Saat ini, Pemkot Bandung sedang berada dalam fase awal penanganan dengan menyusun strategi teknis dan mengadopsi berbagai inovasi, baik dari internal pemerintah maupun dari masyarakat.
 

Inovasi dan Pendekatan Bertahap dalam Penanganan Sampah

Melansir dari pemberitaan pikiran-rakyat.com (08/05/2025), dalam peninjauan lapangan terhadap salah satu inisiatif warga berupa mesin insinerator berbasis tenaga air di GOR Saparua, Erwin mengapresiasi kreativitas masyarakat yang turut mencari solusi. "Ini bentuk aspirasi dari masyarakat yang punya inisiatif dan kreatif membuat mesin pemusnah sampah. Ini sejalan dengan program kami," ujarnya. 

Pemkot Bandung menjalankan pendekatan bertahap untuk menyelesaikan masalah sampah melalui tiga fase utama: penanganan, pemulihan, dan penormalan. Saat ini, fokus pemerintah berada pada tahap pertama, yaitu penanganan.
 

Strategi dan Target Pengelolaan Sampah di Bandung

Erwin menjelaskan bahwa ada 136 titik kumpul sampah yang harus segera dimusnahkan. Proses dimulai dengan mengangkut sampah dari titik-titik tersebut ke Tempat Pengolahan Sampah (TPS), lalu dimusnahkan melalui mesin insinerator. 

Untuk mempercepat penanganan, Pemkot menargetkan pengadaan satu mesin pemusnah sampah di tiap kecamatan agar pengolahan bisa dilakukan lebih merata dan efisien di berbagai wilayah Bandung. "Kita sedang dorong agar ada 25 sampai 30 mesin beroperasi di berbagai titik di Kota Bandung," katanya.
 

Tantangan dan Harapan dalam Penanganan Sampah

Meski sudah ada langkah-langkah strategis, Erwin mengakui ada sejumlah tantangan, salah satunya pembatasan volume sampah yang dapat dibuang ke TPA Sarimukti. Hal ini memaksa Pemkot untuk lebih cermat dalam mengelola limbah dari hulu ke hilir. "Step by step kita lakukan. Kami terbuka dengan usulan dari masyarakat. Kalau teknologinya aman, nyaman, dan berizin, kenapa tidak kita adopsi?" ucapnya. 

Erwin menambahkan, "Kami bukan Superman atau Batman. Tapi insyaallah, dengan tahapan yang kita lakukan dan dukungan semua pihak, Bandung akan bebas dari sampah."
 

Pentingnya Transparansi Kebijakan untuk Mengurangi Keresahan Masyarakat

Sobat Unfold, dalam situasi seperti ini, transparansi kebijakan sangat penting agar masyarakat tidak resah dan bisa mengikuti perkembangan arah kebijakan pemerintah. Dengan keterbukaan informasi, warga dapat memahami proses dan tahapan yang sedang dijalankan, serta turut berpartisipasi memberikan masukan yang konstruktif. Hal ini juga membangun kepercayaan antara pemerintah dan masyarakat, sehingga penanganan masalah sampah dapat berjalan lebih efektif dan berkelanjutan.

Sumber: pikiran-rakyat.com

0Komentar

Special Ads
Special Ads
Special Ads