Gfr6TUC7BUM9TSd5TfW0BSro
Light Dark
Jawa Barat Dihantam Kenaikan Inflasi Jadi 1,6 Persen, Apa Penyebab dan Dampaknya?

Jawa Barat Dihantam Kenaikan Inflasi Jadi 1,6 Persen, Apa Penyebab dan Dampaknya?

Daftar Isi
×


BANDUNG — Setelah dua bulan mengalami deflasi, Jawa Barat kini mencatat inflasi sebesar 1,6 persen pada Maret 2025. Kenaikan ini seiring dengan berakhirnya diskon tarif listrik yang sebelumnya berlaku. Lalu, apa saja faktor yang mempengaruhi inflasi ini? Yuk simak penjelasannya!

Plt Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Barat, Darwis Sitorus, mengungkapkan bahwa inflasi bulanan ini disebabkan oleh beberapa komponen. “Tarif listrik menjadi penyumbang tertinggi dengan andil inflasi sebesar 1,05 persen,” jelasnya dalam konferensi pers di Bandung pada Selasa (8/4/2025). Namun bukan hanya itu saja; bawang merah juga memberikan kontribusi signifikan dengan andil inflasi sebesar 0,14 persen.

Mengutip dari halaman berita antaranews.com (08/04/2025), Darwis merinci bahwa kelompok pengeluaran perumahan dan bahan bakar rumah tangga mengalami inflasi tertinggi hingga mencapai 7,01 persen. Di sisi lain, kelompok makanan dan minuman juga menunjukkan kenaikan harga yang cukup signifikan.

Dari total 27 kabupaten/kota di Jawa Barat yang dipantau BPS untuk inflasi ini, Kota Cirebon mencatatkan angka tertinggi yaitu 1,94 persen. Sementara itu Majalengka menjadi daerah dengan inflasi terendah di angka 1,10 persen.

Dengan adanya kenaikan ini tentu masyarakat perlu lebih waspada terhadap perubahan harga barang kebutuhan sehari-hari. Apakah langkah-langkah pemerintah akan efektif dalam menstabilkan kondisi ekonomi ke depannya? Kita tunggu saja perkembangan selanjutnya!

Sumber: antaranews.com

0Komentar

Special Ads
Special Ads
Special Ads