Gfr6TUC7BUM9TSd5TfW0BSro
Light Dark
Sadis! Karena Tak Dipinjamkan Motor, Anak Tiri di Banjaran Tega Habisi Nyawa Ayah Tirinya

Sadis! Karena Tak Dipinjamkan Motor, Anak Tiri di Banjaran Tega Habisi Nyawa Ayah Tirinya

Daftar Isi
×


Tragedi Keluarga di Banjaran, Anak Habisi Ayah Tiri

Halo Sobat Unfold, kabar duka datang dari Banjaran, Kabupaten Bandung. Seorang anak tega menghabisi nyawa ayah tirinya sendiri hanya karena tak diizinkan meminjam motor. Kejadian ini berlangsung di Desa Ciapus pada Senin, 5 Mei 2025. Melansir dari pemberitaan antaranews.com (07/05/2025), Kapolresta Bandung Kombes Pol Aldi Subartono menjelaskan, pelaku yang diketahui berinisial RT terlibat adu argumen dengan ayah tirinya, ES (61), karena permintaan untuk meminjam motor ditolak. “Pelaku ingin meminjam motor milik korban, namun tidak diizinkan. Hal itu memicu percekcokan, lalu pelaku memukul korban berulang kali di bagian belakang kepala menggunakan balok kayu,” kata Aldi di Kabupaten Bandung, Rabu. Korban akhirnya meninggal dunia di tempat kejadian akibat luka berat di kepala. Peristiwa ini benar-benar menyentak kesadaran kita soal hubungan orangtua dan anak.

Kekerasan Tak Berhenti di Satu Korban

Nggak cuma berhenti di ayah tiri, pelaku juga sempat melukai ibu kandungnya, ES (57). Sang ibu mengalami luka akibat didorong dan digigit oleh RT. “Pelaku langsung diamankan oleh warga setempat usai kejadian dan diserahkan ke pihak kepolisian. Kami langsung melakukan olah tempat kejadian perkara, membawa jenazah korban ke rumah sakit, dan melakukan autopsi,” jelas Kombes Aldi.

Fakta mencengangkan lainnya, ternyata RT ini adalah residivis yang sering bikin onar dalam keluarganya sendiri. Makanya, sang ayah tiri kemungkinan besar enggan meminjamkan motor karena khawatir motor itu akan digadaikan. “Bahwa memang korban tidak memberikan karena khawatir motornya akan digelapkan atau digadaikan. Sehingga almarhum tidak memberikan sepeda motor yang akan dipinjam oleh pelaku,” tambah Aldi.

Dampak Luka Batin yang Terpendam Sejak Dini

Sobat Unfold, kasus ini bukan sekadar tentang motor atau emosi sesaat. Ini jadi cermin penting soal bagaimana luka batin anak yang mungkin terabaikan sejak kecil bisa berdampak fatal di masa depan. Tanpa kasih sayang, tanpa komunikasi yang sehat, anak bisa tumbuh dengan kemarahan yang terpendam. Dan ketika emosi meledak, seperti kasus RT ini, efeknya bisa menghancurkan keluarga. 

Saat ini, pelaku telah diamankan oleh pihak Satreskrim Polresta Bandung. Ia dijerat dengan Pasal 44 Ayat 2 dan 3 UU No. 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan KDRT, dan/atau Pasal 338 KUHP, dan/atau Pasal 351 Ayat 2 dan 3 KUHP. Ancaman hukumannya? Maksimal 20 tahun penjara.

Catatan Akhir untuk Orangtua

Sobat Unfold, berita ini semoga jadi bahan refleksi buat kita semua. Penting banget ngajarin anak bukan cuma soal benar dan salah, tapi juga gimana menumbuhkan kasih, empati, dan kepercayaan sejak kecil. Anak yang dipenuhi cinta dan kasih sayang punya pertahanan emosi yang lebih kuat. Jadi yuk, mulai lebih peduli sama kondisi mental dan emosional anak-anak kita di rumah.
Sumber: antaranews.com

0Komentar

Jasa pembuatan website Bandung