Gfr6TUC7BUM9TSd5TfW0BSro
Light Dark
Dedi Mulyadi Kirim Pelajar Bermasalah ke Barak Militer, KPAI: Sebaiknya Fokus Ke Masalah yang Lebih Besar

Dedi Mulyadi Kirim Pelajar Bermasalah ke Barak Militer, KPAI: Sebaiknya Fokus Ke Masalah yang Lebih Besar

Daftar Isi
×

Foto: suara.com

Sobat Unfold, baru-baru ini Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, mengusulkan sebuah langkah yang cukup kontroversial, yaitu mengirim para pelajar bermasalah ke barak militer. Rencana ini mendapat perhatian serius dari Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI). Pemerintah Provinsi Jawa Barat bahkan sudah menyiapkan sekitar 30 hingga 40 barak khusus yang akan dikelola oleh TNI untuk menampung para pelajar tersebut.

Kritik KPAI, Fokus pada Masalah yang Lebih Besar

KPAI menyoroti bahwa para elite dan pengambil kebijakan seharusnya tidak hanya fokus pada pelajar bermasalah yang akan dikirim ke barak militer, tapi juga memperhatikan masalah sosial yang lebih luas. Salah satu anggota KPAI menegaskan, "Pertanyaannya, elite-elite ini ngurusin nggak yang tawuran tiap hari. Elite-elite ini ngurusin enggak itu anak-anak yang di kolong jembatan tidurnya tiap hari. Kan enggak ada yang ngurusin. Cuma komentar aja biasanya." Pernyataan ini menyoroti bahwa masih banyak anak-anak yang hidup dalam kondisi sulit dan kurang perhatian dari pemerintah.

Melansir dari pemberitaan suara.com (30/04/2025)

Melansir dari pemberitaan suara.com (30/04/2025), rencana ini memang bertujuan untuk memberikan solusi terhadap pelajar yang bermasalah, namun kritik dari KPAI membuka perspektif bahwa solusi tersebut belum menyentuh akar permasalahan yang lebih kompleks. Anak-anak yang hidup di jalanan dan lingkungan kurang layak juga membutuhkan perhatian dan tindakan nyata, bukan sekadar komentar atau solusi yang terkesan represif.

Refleksi: Kritik Tanpa Tindakan Nyata

Sobat Unfold, penting untuk kita renungkan bersama bahwa lembaga-lembaga pengawas dan perlindungan anak memang berperan penting dalam mengkritisi kebijakan pemerintah. Namun, kritik saja tanpa diikuti dengan tindakan nyata yang konkret dan berkelanjutan, tidak akan menyelesaikan masalah yang ada. Anak-anak yang bermasalah dan yang kurang beruntung membutuhkan perhatian yang menyeluruh, mulai dari pendidikan, kesejahteraan, hingga perlindungan sosial. Kritik harus menjadi pemicu perubahan, bukan hanya sekadar suara yang hilang di udara. Sumber: suara.com

0Komentar

Special Ads
Special Ads
Special Ads