Sebuah karangan bunga yang menyuarakan dukungan untuk pegawai KRL muncul di Stasiun Rawa Buntu, Tangerang Selatan, pada Kamis (27/11/2025). Karangan bunga ini terkait dengan isu viral di media sosial mengenai hilangnya botol minum (tumbler) milik seorang penumpang yang berujung pada narasi pemecatan pegawai bernama Argi.
Pihak KAI Commuter Indonesia (KCI) telah memberikan klarifikasi dan membantah kabar pemecatan tersebut. Saat ini, proses evaluasi internal sedang dilakukan untuk menelusuri kejadian yang sebenarnya.
Dukungan Publik Melalui Karangan Bunga
Berdasarkan pantauan pada Kamis (27/11/2025) pukul 19.30 WIB, karangan bunga tersebut diletakkan tidak jauh dari area loket Stasiun Rawa Buntu. Pengirim karangan bunga mengatasnamakan diri sebagai 'Pengguna KRL Commuter Line'.
Pesan yang tertulis di dalamnya menuntut agar nama baik pegawai yang bersangkutan dibersihkan dan menolak pemecatan. "Kembalikan pekerjaan Argi. Jangan pecat Argi. Argi sudah jujur & bertanggung jawab. Buka CCTV untuk bersihkan nama baik Argi," demikian isi tulisan tersebut. Menurut keterangan salah satu petugas stasiun, karangan bunga itu tiba sekitar pukul 15.00 WIB.
Kronologi Insiden yang Menjadi Viral
Isu ini bermula dari unggahan seorang penumpang perempuan di media sosial. Dalam unggahannya, ia mengaku tas pendingin (coolerbag) miliknya tertinggal di bagasi KRL. Saat dalam proses pencarian, ia tidak menemukan botol minum atau tumbler di dalam tas tersebut.
Cerita mengenai hilangnya tumbler ini kemudian menyebar luas di media sosial dan menimbulkan narasi bahwa seorang pegawai KAI telah diberhentikan dari pekerjaannya sebagai dampak dari kejadian tersebut.
Klarifikasi Resmi KAI Commuter
Menanggapi isu yang beredar, VP Corporate Secretary KAI Commuter, Karina Amanda, menegaskan bahwa tidak ada petugas front liner yang dipecat terkait insiden ini. Ia menyatakan bahwa KCI masih menelusuri kasus tersebut dan telah berkoordinasi dengan pihak mitra yang mengelola petugas front liner.
Karina menambahkan bahwa proses pemecatan pegawai memiliki aturan dan prosedur yang jelas serta mengacu pada regulasi ketenagakerjaan yang berlaku. Ia juga menekankan bahwa seluruh petugas di lapangan selalu diarahkan untuk menjalankan Standar Operasional Prosedur (SOP) dengan baik demi menjaga kualitas pelayanan.
Evaluasi Internal Sedang Berlangsung
Pihak KCI menyatakan akan melakukan evaluasi secara menyeluruh agar situasi serupa tidak terulang di masa depan. Menurut Karina Amanda, pihak mitra pengelola petugas saat ini masih melakukan evaluasi internal untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas mengenai kondisi yang sebenarnya terjadi.
Langkah ini diambil sebagai bagian dari tanggung jawab perusahaan untuk memastikan semua prosedur pelayanan berjalan sesuai standar dan untuk menyelesaikan permasalahan yang timbul secara adil dan transparan.
Referensi:
Sumber artikel: news.detik.com (27/11/2025)

0Komentar
Jangan lupa kasih komentar yaaa :D