Kepedulian Warga Tirta Regency Sentuh Hati Korban Longsor Arjasari

Semangat solidaritas terpancar kuat dari warga Komplek Tirta Regency Desa Langonsari, Pemeungpeuk, Kabupaten Bandung. Mereka berinisiatif menyalurkan bantuan bagi para korban serta warga terdampak bencana longsor di Arjasari. Aksi kemanusiaan ini menjadi bukti nyata kepedulian sesama dalam menghadapi musibah.

Gerak Cepat Kumpulkan Donasi

Warga Komplek Tirta Regency menunjukkan respon cepat dan tanggap terhadap bencana longsor di Arjasari. Seperti yang diberitakan oleh radarbandung.id (07/12/2025), penggalangan donasi dimulai pada Minggu pagi. Setelah terkumpul, bantuan tersebut langsung disalurkan pada hari yang sama. Kecepatan ini mencerminkan semangat gotong royong dan kepedulian yang tinggi dari masyarakat.

Bantuan Beragam untuk Meringankan Beban

Bantuan yang disalurkan oleh warga Tirta Regency ini sangat beragam dan disesuaikan dengan kebutuhan korban. Donasi meliputi uang tunai, beras, minyak goreng, mie instan, serta pakaian layak pakai. Tak hanya itu, minuman kaleng kurma dan berbagai jenis makanan lainnya juga turut disumbangkan. Diharapkan, bantuan ini dapat meringankan beban hidup para korban yang kini berada di pengungsian.

Kunjungan Langsung dan Pesan Penghargaan

Penyaluran donasi dipimpin langsung oleh Ketua DKM Darul Muqomah Komplek Tirta Regency RW 16, Yudi Nugraha. Bantuan diterima oleh salah seorang petugas di lokasi pengungsian Kampung Sompok, Desa Wargaluyu, Arjasari. Yudi bersama pengurus lainnya juga menyempatkan diri menjenguk salah seorang korban musibah longsor. Ia menyampaikan terima kasih sebesar-besarnya atas bantuan dan kepedulian warga.

Solidaritas Tetangga yang Menginspirasi

Komplek Tirta Regency di Desa Langonsari memiliki lokasi yang relatif tidak jauh dari titik musibah longsor. Yudi Nugraha menilai sudah sewajarnya sebagai tetangga untuk turut membantu. Aksi ini adalah bentuk solidaritas dan kepekaan sosial yang patut diapresiasi. Yudi berharap agar warga korban bencana dapat segera pulih dan bangkit dari keterpurukan.